Sabtu, 13 Agustus 2011

Essay Bahasa Indonesia
Nama : Nisa Widya Amanda
Kelas : X.6

Sebelum R.A. Kartini berhasil melakukan emansipasi pada wanita, wanita tidak pernah dianggap penting oleh kaum lelaki. Wanita benar-benar dianggap rendah. Mereka hanya berfikir bahwa wanita hanya seseorang yang hanya bisa bekerja di dapur, dan berbagai pekerjaan rumah. Namun, R.A Kartini tidak mau terima begitu saja. Ia ingin wanita mempunyai derajat yang sama dengan kaum lelaki. Ia tidak mau wanita hanya dipandang sebelah mata. Akhirnya, Kartini melakukan hal-hal yang ternyata mendapat dukungan dari kaum wanita Indonesia kala itu. Dan ia memanfaatkan keturunan nigratnya untuk mendapatkan teman dari Belanda. Ia surat-menyurat dengan kawannya itu. Dari surat-menyurat itu Kartini mendapatkan inspirasi bagaimana untuk melakukan emansipasi. Tetapi, karena Kartini adalah keturunan Ningrat, maka ia mempunyai banyak peraturan-peraturan yang secara tidak langsug mengikat dirinya dan memaksanya untuk tunduk. Tetapi, ia tidak mau tunduk dan pasrah begitu saja, ia berani menyuarakan pikirannya, yang ia tau bahwa itu tidak sesuai dengan peraturan dan etiket orang Jawa.
“Peduli apa aku dengan segala tata cara itu… segala peraturan, semua itu bikinan manusia, dan menyiksa diriku saja. Kau tidak dapat membayangkan bagaimana rumitnya etiket di dunia keningratan Jawa itu… tapi sekarang mulai dengan aku, antara kami (Kartini, Roekmini, dan Kardinah) tidak ada tata cara lagi. Perasaan kami sendiri yang akan menentukan sampai batas-batas mana cara liberal itu boleh dijalankan” (Surat Kartini kepad Stella, 18 Agustus 1899). Itu lah sepenggal surat Kartini kepada temannya, yang membuktikan bahwa Katini memang benar-benar berani dengan keadaanya sebagai keturunan ningrat.
Kartini berhasil mendirikan sekolah yang khusus untuk kum wanita. Wanita mempunyai kedudukan yang sama dengan kaum leleki. Di sekolahnya itu Kartini mengajarkan berbagai pelajaran mengenai memasak, menyulam, menjahit dan lain-lain. Ketika Kartini tuup usia, perjuangan tidak padam begitu saja. Perjuangannya diteruskan oleh Dewi Sartika. Namun, Dewi Sartika bukan berasal dari Jepara seperti Kartini, teteapi Dewi Sartika adalah perempuan yang berasal dari Bandung. Tetetapi, apa yang diajarkan oleh Dewi Sartika sama dengan Kartini. Dewi Sartika bisa dibilang, hanya meneruskan perjuangan yang telah diritis oleh Kartini.
Sekarang, pada zaman globalisasi., apa yang telah dilakukan tokoh perempuan indonesai tersebut tidak sia-sia. Kita bisa melihat bahwa, perempuan zama kini, boleh menuntut ilmu setinggi-tingginya, bisa menyuarakan pendapat mereka, dan wanita-wanita hebat berhasil menduduki jabatan penting di negri kita. Seperti Ibu Megawati yang berhasil menjadi presiden wanita Indonesia pertama dan Sri Mulyani yang menajdi Menteri Ekonomi dengan pemikirannya yang lugas yang kini menjadi Menteri Keunagan Dunia untuk negara-negara berkembang. Ini merupakan suatu kebanggan, bagi kita semua, khususnya kaum wanita. Kita patut berterima kasih kepada Kartini, Dewi Sartika dan kawan-kawannya karena atas perjuangan yang mereka lakukan, kita para wanita masih bisa mengenyam pendidikan. Kita jangan mau kalah dengan laki-laki. Apa yang dilakukan laki-laki sebenarnya kita pun juga bisa. Tetapi harus tindakan-tindakan yang positif. Asalkan ada usaha dan tidak luput berdo’a kepada Tuhan.
Berbangga hatilah kita yang menjadi wanita karena sebenarnya kaum wanita memegang peranan penting dalam negeri dan kehidupan. Namun, hanya saja kita yang tidak pernah menyadari hal-hal tersebut. Conth lain wanita hebat lainnya adalah Angela Merkel, ia adalah tokoh wanita yang berasal dari Jerman. "Siapapun yang mempunyai pesan yang ingin disampaikannya, tidak membutuhkan make-up". Inilah salah satu ungkapan yang pernah terlotar dari wanita Jerman tersebut. Kita bisa mnarik kesimpulan bahwa wanita berhak menyuarakan apa yang ada dipikirannya, dan penyampainya pesan tersebut tidak perlu melaui perantara orang yang leih hebat atau mempunyai kekuasaan yang ebih inggi. Jangan pernah takut untuk berpendapat, terutama wanita-wanita Indonesia. Karena ada sebagian masyarakat di daerah-daerah tertentu yang masih belum berani untuk berdiri untuk menunjukkan bahwa ia pun juga bisa sebagai lelaki.
Lingkungan hidup. Pengertain dari lingkungan hidup sendiri adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan mahluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya. Manusia tidak bisa terlepas dari lingkungan hidup. Untuk makan, minum dan lainnya, semuanya sangat tergantung dengan alam. Namun, bisa kita lihat sekarang. Lingkungan hidup kita sudah benar-benat tercemar. Baik tercemar oleh udara mauun gas-gas bahaya. Kebakaran hutan sering terjadi, khususnya di Kalimantan, dan penebangan hutan secara liar sudah terjadi dimana-mana. Akhirnya, kegundulan hutan yang menyebabkan ekosistem kita rusak. Hewan dan tumbuhan menjadi langka. Mereka kehilangan tempat tinggalnya. Tidak hanya itu, akibat dari hutan yang gundul, tanah kita tdak bisa meyerap air banyak, yang tentunya pada musim hujan, kebanjiran terjadi dimana-mana. Kira sering menyerukan Go Green, Go Green dimana-mana. Tetapi, apakah dengan melakukan Go Green hutan kita akan kembali seperti dulu lagi yang dibelakangnya masih ada tangan-tangan “usil” yang pastinya usaha tersebut akan gagal. Kita peru mensosialisasika pentingnya hutan dalam hidup kita. Kita jangan hanya tau teori dan pandai besuara, namun kita harus tau keadaan di lapangan yang sebenarnya, da melaksanakan program yang telah direncanakan dan dibuat.
Pelestarian lingkunagn hidup tidak luput dari peranan wanita. Contohnya saja adalah Ibu Ani Yudhoyono. Ia bersama rekan-rekannya, mempunyai program penghijauan, yaitu satu orang stu pohon. Dimana, diusahakan setiap penduduk Indonesia wajib paling sedikit menanam satu pohon, baik di rumah maupun di pinggir jalan atau lingkugan tempat tinggal mereka. Program lainnya adalah, sekarang sekolah-sekolah sedang mengusahakan menghijuakan lingkungannya dan para siwa diminta untuk membawa minimal satu jenis pohin. Tujuannya adalah agar pra siswabelajar mencintai alamnya. Dan dengan program ini, sekolah juga berharap, agar lingkungan menjadi hijau dan mencegah globbal warming lebih parah lagi.

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Blogger Template by Blogcrowds